Monday, April 25, 2011

Jangan tak datang...Harun Yahya ke Masjid Bandaraya

"datang ... jangan tak datang"

Presiden CONCERN, Tuan Haji Sainuri Yahmin dan kesemua Majlis Tertinggi CONCERN menjemput Datuk/Datin/Tuan/Puan:















SEMINAR OLEH HARUN YAHYA:
PADA: 2 MEI 2011 (ISNIN)
MASA: 9.30 PAGI - 11.30 PAGI
TEMPAT: MASJID BANDARAYA LIKAS
TIKET: PERCUMA











SIAPA HARUN YAHYA? (dipetik dari wikipidia)












Harun Yahya adalah nama pena Adnan Oktar[1] (juga ditulis Adnan Hoca) dilahirkan di Ankara pada tahun 1956, menetap disana sampai pindah ke Istanbul pada tahun 1979.[2] Nama pena Harun Yahya berasal dari dua nama Nabi: "Harun" (Aaron) dan "Yahya" (John). Ia adalah seorang penulis dan tokoh terkemuka Turki dalam kreasionisme.[3] Ia merupakan penentang teori evolusi, Darwinisme dianggapnya sebagai sumber terorisme.[4] Berbeda dengan kebanyakan penganjur ciptaanisme Kristen, Oktar menganut ciptaanisme Bumi Lama. Ia seorang anti zionis dan anti mason, yang dianggapnya sebagai dua gerakan yang saling terkait. Meskipun ia menolak tuduhan anti semit, dan mengklaim bahwa paham tersebut berakar pada kekafiran dan Darwinisme,[5] Ia juga dianggap sebagai seorang penyangkal Holocaust,[6] berdasarkan bukunya Soykırım Yalanı (Kebohongan Holocaust). Namun belakangan, dalam wawancara dengan The Guardian (2007) ia menyangkal telah menulis buku ini.[7]
.
1 Adnan Oktar dilahirkan di Ankara dan dibesarkan di kota ini hingga lulus SMU. Komitmennya terhadap Islam tumbuh semakin kuat ketika ia duduk di bangku SMU. Pada periode ini, pengetahuan yang mendalam tentang Islam ia dapatkan dari membaca berbagai buku agama. Pada tahun 1979, Adnan Oktar pindah ke Istanbul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar Sinan.












.
Adnan Oktar memulai perjuangan intelektualnya pada tahun 1979, yakni ketika menuntut ilmu di Akademi Seni, Universitas Mimar Sinan. Selama berada di universitas tersebut, ia melakukan pengkajian filsafat dan ideologi materialistik yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat sekitar. Penulis juga telah menghasilkan berbagai karya tentang
Zionisme dan Freemasonry, serta ratusan buku yang mengulas masalah akhlak dalam Al-Qur'an dan bahasan-bahasan lain yang berhubungan dengan akidah.
Adnan Oktar belajar seni di Akademi Seni Universitas Mimar Sinan, Istanbul, dan belakangan belajar filsafat di Universitas Istanbul. Meskipun sering menulis tentang sains, ia tidak pernah benar-benar mempelajari sains pada tingkat universitas.
[2][8]












.
Oktar telah menulis banyak buku dengan menggunakan nama pena Harun Yahya (
Harun dan Yahya), yang isinya menentang teori evolusi Charles Darwin. Ia juga berpendapat bahwa teori evolusi secara langsung berkaitan dengan kejahatan-kejahatan materialisme, Naziisme dan komunisme. Perlu dicatat bahwa Harun Yahya tidak memiliki pendidikan dalam Biologi atau ilmu lain yang relevan dengan konsep evolusi. Kebanyakan argumen dalam pandangan anti evolusi Harun Yahya mengutip dan identik dengan argumen-argumen anti evolusi (kreasionisme) yang diajukan sejumlah kelompok Kristen tertentu yang menolak evolusi, yang telah sering dibantah oleh komunitas ilmiah.[9]












.












Tulisan Harun Yahya mengenai evolusi berusaha memberi kesan ilmiah, namun tidak mengikuti standar ilmiah dalam mencakup pembahasan yang seimbang mengenai argumen kedua belah pihak dalam masalah evolusi.
Topik-topik ilmiah, yang kadang dianggap rumit dan membingungkan, diuraikan dengan sangat lugas dan jelas dalam buku-buku Oktar. Tidaklah mengherankan jika buku-buku tersebut menarik semua orang dari segala umur dan lapisan masyarakat.
Namun, pembahasan Oktar mengenai Evolusi mendapat banyak kritikan dari kalangan ilmuwan. Taner Edis, dari Truman State University, mengatakan bahwa publikasi Harun Yahya sangat populer karena diproduksi dengan kualitas penerbitan yang tinggi dan bahasa yang sederhana, tapi materinya berupa argumen yang secara ilmiah bisa diabaikan dan mengandung distorsi yang tidak memiliki dasar ilmiah.
[10] Sejumlah ilmuwan lain telah memberikan kritikan senada (lihat di bagian "Respon", di bawah).












.
Ia juga telah menerbitkan berbagai tulisan tentang
Zionisme dan Freemasonry, dan menuduh kaum Zionis melakukan rasisme dan menegaskan bahwa Zionisme dan Freemasonry telah menimbulkan banyak pengaruh negatif terhadap sejarah dan politik dunia. Namun belakangan, ia menjelaskan bahwa kecamannya secara khusus ditujukan pada Zionis yang ateis, dan ia menganjurkan toleransi terhadap Yahudi yang tidak ateis.[11]












.
Buku-buku Oktar yang berkaitan dengan iman berusaha untuk mengkomunikasikan keberadaan dan keesaan (Tauhid) Allah menurut iman
Islam, dan ditulis dengan maksud utama memperkenalkan Islam kepada mereka yang tidak mengenal agama ini. Setiap bukunya yang berkaitan dengan sains menekankan pandangan-pandangannya tentang keperkasaan, kedalaman, dan keagungan Allah secara terinci. Buku-buku ini berusaha memperlihatkan bagi kaum non Muslim apa yang diklaim Oktar sebagai tanda-tanda keberadaan Allah, dan kesempurnaan ciptaan-Nya. Sebuah sub kelompok di dalam seri ini adalah seri "Buku-buku yang Menghancurkan Kebohongan Evolusi". Tujuan utama buku-buku ini adalah menyerang gagasan-gagasan Materialisme, Evolusi, Darwinisme, dan ateisme. Akhirnya, ia telah menulis lebih dari 100 buku yang mengungkapkan moral Al Qur'an adn masalah-masalah yang berkaitan dengan iman. Bagi pembaca Muslim, buku-buku tersebut berisikan nasihat dan peringatan. Penulis telah menerbitkan karya-karyanya tentang hal-hal pokok yang disebutkan dalam Al-Qur'an agar kaum Muslim dapat meningkatkan ketaqwaan dan kemampuan berpikir mereka secara mendalam.












.
Ratusan buku konon ditulis oleh Oktar. Karena itu sebagian orang mengklaim bahwa orang lain mestilah telah ikut menyumbangkan, atau menulis, banyak dari buku-buku itu. Tuduhan ini dengan keras disangkal di situsnya; ia mengklaim bahwa dia adalah satu-satunya penulis dari semua buku itu. Namun, ia juga menyangkal telah menulis "Kebohongan Holocaust" yang mula-mula diterbitkan atas nama Harun Yahya.
Banyak dari karya Oktar telah atau sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Rusia, Spanyol, Arab, Portugis, Albania, Serbo-Kroasia, Bosnia, Polandia, Urdu, Indonesia, Kazakh, Azeri, Melayu, Bengali, dan Malayalam. Karya tulisnya telah dipublikasikan secara luas ke seluruh dunia, dan sebagian dari karyanya tersedia gratis pada situs resminya.



MALAPETAKA DARWINISMA TERHADAP KEMANUSIAAN


PENGENALAN
PELOPOR KESENGSARAAN PADA ABAD KE-20
Abad ke-20 yang baru sahaja kita tinggalkan, merupakan satu abad yang sarat dengan peperangan dan konflik, yang membawa kepada kesengsaraan, pembunuhan beramai- ramai, kemiskinan, dan kemusnahan yang dahsyat. Berjuta-juta manusia telah dibunuh, dihapuskan beramai-ramai, terjerumus ke kancah kebuluran dan kematian, dan juga terbiar tanpa rumah dan kediaman, tiada pelindungan dan sokongan. Dan semua ini tanpa sebarang sebab: melainkan kerana perhambaan mereka terhadap ideologi-ideologi sesat. Berjuta-juta manusia telah terdedah kepada layanan tidak berperikemanusiaan yang tidak layak diterima walau pun oleh haiwan. Hampir di setiap zaman pasti terdapat pemerintah-pemerintah dan diktator-diktator yang menyebabkan semua kesengsaraan dan malapetaka ini: seperti Stalin, Lenin, Trotsky, Mao, Pol Pot, Hitler, Mussolini, Franco… Ketika sebahagian mereka berkongsi ideologi yang sama, sebahagian yang lain pula menjadi musuh ketat mereka. Hanya kerana ideologi mereka yang bertentangan, mereka telah mengheret seluruh masyarakat kepada konflik dan mengakibatkan saudara menentang saudara, mendorong mereka memulakan peperangan, melemparkan bom, membakar dan memusnahkan kereta, rumah, dan kedai-kedai, dan melancarkan demonstrasi- demonstrasi ganas. Dengan membekalkan mereka senjata-senjata, ia telah mendorong mereka untuk membelasah hingga mati orang-orang muda, orang-orang tua, lelaki, wanita dan kanak-kanak atau menyusun mereka menghadap ke dinding dan kemudian menembak mereka… Mereka menjadi begitu biadab sehingga sanggup mengacukan pistol ke kepala orang lain dan merenung matanya, kemudian membunuhnya, dan memijak-mijak kepalanya dengan kaki, hanya kerana dia menyokong idea berlainan. Mereka mengusir manusia daripada kediaman mereka tanpa mengira wanita, kanak-kanak atau mereka yang telah tua…
Demikian gambaran ringkas mimpi ngeri abad ke-20 yang baru sahaja kita tinggalkan: manusia yang menyokong idea-idea yang menimbulkan konflik dan mereka yang mengheret manusia ke arah kesengsaraan dan pertumpahan darah untuk menyokong ideologi-ideologi mereka.
Fasisme dan Komunisme menjadi kepala kepada ideologi-ideologi yang menyebabkan manusia terpaksa menempuh hari-hari yang kelam ini. Ia dilihat sebagai ancaman, sebagai idea-idea yang saling memusnahkan. Sebenarnya terdapat satu kenyataan yang menarik di sini: Semua ideologi-ideologi ini telah disuburkan oleh satu sumber ideologi, mereka mendapat kekuatan dan sokongan daripada sumber ini, dan terima kasih kepada sumber ini, mereka telah berjaya mengheret masyarakat memihak kepada mereka. Sepintas lalu, sumber ini tidak menarik perhatian, sering diabaikan sehingga sekarang, dan sering menonjolkan kepada masyarakat wajahnya yang bersih. Sumber tersebut ialah falsafah materialis dan DARWINISME, sebuah falsafah yang diadaptasikan daripada alam semula jadi.
Darwinisme telah berkembang pada abad ke-19 sebagai satu permulaan semula sebuah mitos berasal daripada kaum Sumerian dan Greek Purba oleh seorang pakar biologi amatur Charles Darwin, dan sejak itu telah membentuk idea berbahaya di sebalik semua idea-idea yang mengancam manusia. Dengan berselindung di sebalik topeng sains, ia telah membenarkan ideologi-ideologi ini dan tindakan penyokong-penyokongnya untuk mendapatkan pengesahan palsu.
Dengan pengesahan palsu ini, teori evolusi kemudiannya telah meninggalkan bindang ilmu biologi dan paleontologi dan mula memberikan ulasan di dalam bidang hubungan manusia kepada sejarah, dan mula mempengaruhi berbagai bidang lain daripada politik kepada sosial. Kerana sebahagian dakwaan-dakwaan asas Darwinisme menyokong beberapa pemikiran yang telah mula bergerak dan terbentuk pada abad ke-19, ia telah mendapat sokongan padu daripada golongan-golongan ini. Pada dasarnya, masyarakat telah mula mencuba untuk menerima idea bahawa terdapatnya "perjuangan untuk hidup" (fight for survival) di dalam hidupan di alam ini, dan hasilnya, idea bahawa "yang kuat akan selamat, yang lain pula akan ditewaskan dan lenyap" telah mula mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku manusia. Apabila dakwaan Darwinisme bahawa alam ini adalah satu tempat untuk bertempur dan berkonflik mula mempengaruhi manusia dan masyarakat, kecenderungan Hitler untuk membina satu bangsa utama, dakwaan Marx bahawa "sejarah manusia adalah sejarah pertembungan kelas-kelas", pandangan kapitalisme bahawa "yang kuat akan menjadi lebih kuat apabila makin banyak yang lemah", penjajahan negara-negara dunia ketiga oleh bangsa-bangsa imperialis seperti Britain dan layanan mereka yang tidak berperikemanusiaan dan kejam, bersama kenyataan bahawa kulit berwarna masih berhadapan dengan serangan rasialis dan diskriminasi, semuanya ini telah mendapat justifikasi.
Walaupun beliau adalah seorang evolusionis, Robert Wright, pengarang buku The Moral Animal merumuskan malapetaka yang telah dibawakan oleh teori evolusi ini kepada sejarah manusia, seperti berikut:
Teori evolusi mempunyai sejarah aplikasi yang panjang, hebat dan kotor ke atas kehidupan manusia. Setelah campur tangan di dalam falsafah politik sekitar abad ini untuk membentuk satu ideologi kabur yang dikenali sebagai "Darwinisme sosial", ia telah jatuh ke tangan rasialis, fasis, dan kapitalis yang kejam.1
Seperti yang akan dilihat di dalam buku ini dan daripada bukti-bukti yang dikemukakannya, Darwinisme bukan hanya sebuah teori yang hanya hendak menjelaskan asal usul hidupan dan terbatas kepada bidang ilmu sains. Darwinisme adalah satu dogma yang masih dipertahankan oleh penyokong-penyokong ideologi tertentu, di samping kenyataan bahawa ia telah dibuktikan palsu daripada pandangan sains. Hari ini banyak pakar sains, ahli politik dan pemikir, sama ada mereka menyedari atau tidak wajah jahat Darwinisme, telah memberikan sokongan mereka kepada dogma ini.
Sekiranya setiap orang dapat memahami kepalsuan saintifik teori ini, yang telah bertindak sebagai satu inspirasi kepada diktator-diktator dan mentaliti yang kejam dan beberapa pemikiran yang zalim, tidak berperikemanusiaan, dan mementingkan diri sendiri, ia akan dapat menghapuskan ideologi-ideologi yang berbahaya ini. Mereka yang melakukan kejahatan tidak akan dapat mempertahankan diri mereka dengan menyatakan, "Tetapi ini adalah undang-undang alam". Mereka akan kehilangan sokongan saintifik untuk sifat mementingkan diri, dan kekejaman mereka.
Apabila idea Darwinisme, punca ideologi bahaya ini, telah dimusnahkan, hanya satu kebenaran akan tinggal. Iaitu kebenaran bahawa semua manusia dan alam ini telah dijadikan oleh Allah. Mereka yang memahami perkara ini juga akan menyedari bahawa satu-satunya realiti dan kebenaran adalah di dalam kitab suci yang telah diturunkan kepada kita. Apabila sebahagian besar masyarakat mula menyedari kebenaran ini, keperitan, masalah, pembunuhan beramai-ramai, mala petaka, ketidakadilan, dan kemiskinan akan bertukar dengan kesedaran, keterbukaan, kekayaan, kelapangan, kesihatan dan kemewahan. Untuk itu, setiap idea songsang yang berbahaya kepada manusia perlu ditewaskan dan dimusnahkan oleh idea mulia yang akan membawa kebahagiaan kepada manusia. Dengan membalas lontaran batu dengan melontar kepada orang lain, membalas pukulan dengan pukulan, dan membalas agresif dengan agresif, bukan penyelesaiannya. Penyelesaiannya ialah dengan menolak idea mereka yang melakukan perkara-perkara ini dan menjelaskan kepada mereka dengan baik dan sabar, perkara sebenar yang perlu mereka gantikannya.
Tujuan penulisan buku ini ialah untuk menunjukkan kepada mereka yang mempertahankan Darwinisme tanpa melihat keburukannya, secara disedari atau tidak, apakah sebenarnya yang mereka pertahankan itu, dan untuk menjelaskan apakah tanggungjawab yang terpaksa mereka pikul selagi mana mereka masih pura-pura tidak melihat kebenarannya. Tujuan lain pula bukan sekadar untuk mengingatkan mereka yang tidak mempercayai Darwinisme, tetapi juga mereka yang tidak melihat Darwinsime sebagai satu ancaman kepada manusia.



..

ALQURAN VS SAINS
.
PENGENALAN
14 abad lalu, Tuhan telah menurunkan kitab suci Al-Qur'an kepada umat manusia sebagai satu kitab panduan. Dia menyeru manusia agar berpegang kepada kitab ini sebagai jalan untuk mendapatkan kebenaran. Bermula saat ianya diwahyukan sehingga ke saat pengadilan kelak, kitab suci ini akan kekal sebagai satu-satunya panduan bagi umat manusia.
Gaya uslub dan ketinggian hikmah yang tiada tandingan yang terdapat di dalam kitab ini adalah bukti yang amat jelas bahawa ianya adalah kalam suci Tuhan. Sebagai tambahan, kitab ini mengandungi ciri-ciri keajaiban yang membuktikan bahawa ianya adalah wahyu kudus dari Tuhan. Satu dari ciri-ciri ini ialah kenyataan bahawa sejumlah kebenaran saintifik yang hanya mampu disingkap melalui kemajuan teknologi di abad ke 20 ini sebenarnya telah pun diungkapkan di dalam Al-Qur'an 1400 tahun dahulu.
Sudah tentu Al-Qur'an bukanlah sebuah kitab sains. Tetapi, banyak fakta-fakta saintifik yang dinyatakan secara jelas dan dengan cara yang amat mendasar dalam surahnya hanya mampu disingkap melalu kecanggihan teknologi abad ke 20. semua fakta ini tidak diketahui ketika masa penurunan wahyu dan ini juga adalah bukti bahwa Al-Qur'an adalah kalam Tuhan.
Untuk memahami keajaiban saintifik Al-Qur'an, pertamanya kita akan melihat tahap kemajuan sains ketika mana kitab suci ini diturunkan.
Pada abad ke 7, ketika Al-Qur'an diwahyukan. Masyarakat arab telah pun memiliki kepercayaan khurafat dan yang tidak berasas yang berkaitan dengan isu-isu saintifik. Kedaifan peralatan teknologi untuk menyelidiki alam semesta dan bumi menyebabkan masyarakat ini mempercayai kepada legenda-legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi, mereka mendakwa sebagai contoh, bahawa gunung-ganang menongkat langit, mereka percaya bahawa bumi adalah datar dan bahawa di sana terdapat gunung-gunung yang tinggi terletak di setiap penghujungnya. Mereka menyangkakan bahawa gunung-gunung ini adalah tiang yang menyebabkan kubah langit di atas.
Tetapi, semua kepercayaan khurafat masyarakat arab ini ditolak oleh Al-Qur'an. Dalam surah Ar-Ra'd ayat ke 2 dinyatakan: Tuhanlah Dia yang meninggikan langit-langit tanpa tiang Ayat ini telah membatalkan kepercayaan bahawa langit yang berada di atas kerana sokongan gunung-ganang. Dalam banyak subjek lain, fakta-fakta penting telah dinyatakan ketika mana tiada seorang pun yang dapat mengetahuinya.
Al-Qur'an diturunkan ketika umat manusia hanya mengetahui sedikit mengenai astronomi, fizik atau biologi yang mengandungi fakta mengenai pelbagai subjek seperti penciptaan alam semesta, manusia, struktur atmosfera dan keseimbangan yang membenarkan kehidupan di atas muka bumi. Sekarang, mari kita lihat beberapa keajaiban saintifik yang dinyatakan di dalam kitab suci Al-Qur'an bersama-sama.

No comments:

Post a Comment